Mengembalikan Semangat Siswa yang Pernah Down
10/30/2017
Add Comment
Semangat adalah hal yang paling berharga untuk menjalani kehidupan. Dengan adanya semangat, seseorang dapat berhasil. Semangat biasanya tumbuh dari rasa percaya diri.
Ketika masih balita, tanpa disadari kita telah dikaruniai kepercayaan diri oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Contoh kecil dapat kita perhatikan saat balita sedang belajar berjalan. Dengan penuh keyakinan, tanpa menghiraukan rasa sakit saat ia terjatuh, balita itu berdiri dan terus berusaha berjalan hingga akhirnya ia pun mampu dan lancar melakukannya. Percaya diri itulah yang menyebabkan kita semangat untuk melakukan sesuatu.
Waktu terus berlalu, seiring dengan itu manusia pun terus tumbuh dengan pengalaman hidup yang berbeda. Hidup dalam lingkungan dan suasana seperti apa pun, yakin atau tidak, itu dapat mempengaruhi pengalaman.
Jika hidup di lingkungan "A", maka hasilnya mungkin akan seperti "A". Begitu pun dengan kehidupan di lingkungan dengan nuansa yang berbeda pastinya akan membentuk karakter berbeda pula.
Dari sana karakter manusia (anak) mulai terbentuk dan akan menjadi sifatnya saat mereka besar nanti. Rasa percaya diri yang tadinya besar mungkin dapat berubah. Bisa menjadi lebih baik, dan bisa juga sebaliknya. Pengalaman lah yang merubahnya.
Jika hal itu kita perhatikan. Itu juga terjadi pada sebagian siswa yang mungkin semakin hari ia tumbuh, semakin ia menjadi kurang percaya diri dan akhirnya semangatnya berkurang bahkan down (menurun).
Apa pun penyebabnya, kita sebagai pendidik perlu menumbuhkan kembali rasa percaya diri itu agar mereka (siswa) kembali bersemangat. Memang ini bukan lah hal yang mudah karena membutuhkan waktu dan serangkaian pengamatan.
Sama halnya seperti dokter yang akan membantu menyembuhkan pasiennya dengan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk menentukan teknik menyembuhkannya, guru pun mesti melakukan "diagnosis" terhadap siswa yang berperilaku sering murung saat belajar di kelas. Murung memang banyak kemungkinannya. Guru atau wali kelas, sudah menjadi tugasnya untuk membantu mencarikan solusi untuk siswa yang memiliki permasalahan seperti itu agar semangatnya kembali tumbuh.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum bisa membantu mengembalikan semangat siswa, diantaranya:
1. Melakukan pendekatan secara personal:
Pendekatan merupakan cara pertama yang bisa dilakukan sebelum guru atau wali kelas akan membantu memecahkan masalah siswa. Tahapan ini penting dilakukan, mengingat bahwa dugaan sementara yang kita ambil mungkin keliru. Untuk meyakinkan apakah dugaan kita atas penyebab menurunnya semangat siswa di kelas itu benar, maka lakukan pendekatan terlebih dahulu face to face dengan siswa yang disinyalir memiliki masalah dan butuh bantuan.
Mengapa harus face to face?
Sebagian siswa mungkin ingin masalahnya tidak diketahui banyak orang. Oleh sebab itu, jalan amannya adalah melakukan pendekatan personal langsung dengan siswa yang bersangkutan.
2. Memerintahkan teman terdekatnya untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
Cara kedua ini dilakukan apabila anak memiliki sifat yang sangat tertutup. Namun di sisi lain terbuka pada teman dekatnya. Cara tersebut bisa kita gunakan sebagai alternatif. Namun, cara pertama tentunya lebih baik apabila kita ingin langsung mengetahui letak permasalahannya dimana.
Kedua cara di atas adalah tahap awal. Berikutnya, setelah kita mengetahui masalah yang terjadi maka kita perlu melakukan tindakan yang cocok dengan masalah yang terjadi pada siswa.
Upaya berikut ini mungkin bisa kita lakukan untuk mengembalikan semangat siswa yang pernah menurun atau down.
Petama: Hibur Siswa Tersebut Ketika Sedang Belajar di Kelas
Ketika masih balita, tanpa disadari kita telah dikaruniai kepercayaan diri oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Contoh kecil dapat kita perhatikan saat balita sedang belajar berjalan. Dengan penuh keyakinan, tanpa menghiraukan rasa sakit saat ia terjatuh, balita itu berdiri dan terus berusaha berjalan hingga akhirnya ia pun mampu dan lancar melakukannya. Percaya diri itulah yang menyebabkan kita semangat untuk melakukan sesuatu.
Waktu terus berlalu, seiring dengan itu manusia pun terus tumbuh dengan pengalaman hidup yang berbeda. Hidup dalam lingkungan dan suasana seperti apa pun, yakin atau tidak, itu dapat mempengaruhi pengalaman.
Jika hidup di lingkungan "A", maka hasilnya mungkin akan seperti "A". Begitu pun dengan kehidupan di lingkungan dengan nuansa yang berbeda pastinya akan membentuk karakter berbeda pula.
Dari sana karakter manusia (anak) mulai terbentuk dan akan menjadi sifatnya saat mereka besar nanti. Rasa percaya diri yang tadinya besar mungkin dapat berubah. Bisa menjadi lebih baik, dan bisa juga sebaliknya. Pengalaman lah yang merubahnya.
Jika hal itu kita perhatikan. Itu juga terjadi pada sebagian siswa yang mungkin semakin hari ia tumbuh, semakin ia menjadi kurang percaya diri dan akhirnya semangatnya berkurang bahkan down (menurun).
Apa pun penyebabnya, kita sebagai pendidik perlu menumbuhkan kembali rasa percaya diri itu agar mereka (siswa) kembali bersemangat. Memang ini bukan lah hal yang mudah karena membutuhkan waktu dan serangkaian pengamatan.
Sama halnya seperti dokter yang akan membantu menyembuhkan pasiennya dengan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk menentukan teknik menyembuhkannya, guru pun mesti melakukan "diagnosis" terhadap siswa yang berperilaku sering murung saat belajar di kelas. Murung memang banyak kemungkinannya. Guru atau wali kelas, sudah menjadi tugasnya untuk membantu mencarikan solusi untuk siswa yang memiliki permasalahan seperti itu agar semangatnya kembali tumbuh.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan sebelum bisa membantu mengembalikan semangat siswa, diantaranya:
1. Melakukan pendekatan secara personal:
Pendekatan merupakan cara pertama yang bisa dilakukan sebelum guru atau wali kelas akan membantu memecahkan masalah siswa. Tahapan ini penting dilakukan, mengingat bahwa dugaan sementara yang kita ambil mungkin keliru. Untuk meyakinkan apakah dugaan kita atas penyebab menurunnya semangat siswa di kelas itu benar, maka lakukan pendekatan terlebih dahulu face to face dengan siswa yang disinyalir memiliki masalah dan butuh bantuan.
Mengapa harus face to face?
Sebagian siswa mungkin ingin masalahnya tidak diketahui banyak orang. Oleh sebab itu, jalan amannya adalah melakukan pendekatan personal langsung dengan siswa yang bersangkutan.
2. Memerintahkan teman terdekatnya untuk mengetahui permasalahan yang terjadi
Cara kedua ini dilakukan apabila anak memiliki sifat yang sangat tertutup. Namun di sisi lain terbuka pada teman dekatnya. Cara tersebut bisa kita gunakan sebagai alternatif. Namun, cara pertama tentunya lebih baik apabila kita ingin langsung mengetahui letak permasalahannya dimana.
Kedua cara di atas adalah tahap awal. Berikutnya, setelah kita mengetahui masalah yang terjadi maka kita perlu melakukan tindakan yang cocok dengan masalah yang terjadi pada siswa.
Upaya berikut ini mungkin bisa kita lakukan untuk mengembalikan semangat siswa yang pernah menurun atau down.
Petama: Hibur Siswa Tersebut Ketika Sedang Belajar di Kelas
0 Response to "Mengembalikan Semangat Siswa yang Pernah Down"
Post a Comment